Kamis, 27 November 2014

cerpen - persahabatan



RINDUKAN DIRIMU
(NURUL MUSTIKA)
 



“sekarang aku sudah menjadi siswi di SMA PASURUAN” ucap seorang gadis cantik sambil melihat surat pemberitahuan dari sekolah. Rasanya biasa aja membaca surat itu, karena yang dia mau sekarang kembali ke Jakarta dan ketemu semua orang yang dia sayangi dan menyayanginya disana. Apalagi Rahman, dia sangat merindukan sosok lelaki idamannya itu. Merindukan canda tawanya, merindukan kekonyolannya, merindukan semua tentang dirinya. Tapi apa daya, dia hanyalah seorang anak yang selalu berusaha menjadi kebanggaan kedua orang tua dan berusaha untuk selalu membuat mereka tersenyum. “aaaaa, ingin sekali rasanya cepat libur akhir semester, akan ku tinggalkan kota bandung ini dan pergi ke Jakarta untuk menemui mereka semua.” ungkap gadis mungil yang dipaggil akrab Aura itu.

***
Hari ini Aura terbangun dipagi hari. Terdengar kicauan burung yang mulai bernyanyi, itu menandakan buana baru membuka hari. Terlihat embun mulai memudar menyongsong datangnya sang fazar. “sungguh asri kota kembang ini. Aku merasa, kerinduan organku kepada oksigen yang segar mulai terobati.” Ucapku sambil membuka pintu balkon depan ruangan yang sudah menjadi hak milikku, lebih tepatnya kamarku.
Ttokk… tookkk… took…. “Tasya Aura Fadillaaahhh.. kamu sudah bangun nak?” suara lembut itu membangunkannya dari lamunan, “iya bun, Aura udah bangun kok.” Sambil setengah berlari menuju pintu kamar dan membukanya, supaya bunda bisa memastikan sendiri bahwa aura sudah bangun pagi ini.
“selamat pagi sayang “
“pagi bun”
“Kok belum siap-siap? Masih bau acem lagi, sekarangkan hari pertama kamu masuk sekolah baru. Kamu lupa yah?”
“gak lupa kok bun, hanya anak bunda satu-satunya ini lagi malas sekolah. Hahahaha” ucapk Aura dengan nada nenek lampir.
“oh jadi anak bunda lagi males nih? Biar gak males bundaaaa….. klitikin nih.”
Spontan Aura berlari membawa handuk dan berlindung didalam benteng perlindungan. “kebiasaan deh bunda, sebeelll…..” celoteh Aura dari dalam kamar mandi. Tak terdengar suara bunda lagi, mungkin bunda sudah turun untuk menyiapkan sarapan.

***
“hmm, sudah cantik. Sekolah baru I’m coming.” Menuruni anak tangga dengan terburu-buru untuk meminta ijin bunda, supaya selamat sampai tujuan dan dimudahkan dalam menuntut ilmu. Sayang ayah selalu saja sudah berangkat, tapi Aura tidak pernah marah karena Aura tahu bahwa ayah sedang berjuang di kantor untuk menafkahi keluarga kecil ini.
“bunda, Aura berangkat yah.” Sambil mengecup tangan lembut malaikat yang selalu dia panggil bunda.
“sarapan dulu dong sayang.”
“gak bun, aku buru-buru. Lagian gak enak masa pertama masuk udah kesiangan.”
“yaudah deh, hati-hati yah. Jangan nakal di sekolah yah..”
“ok, bos. Aura dianter mang gugun aja yah bun.”
“iya iya, jangan jajan sembarangan yah”
“tenang aja bun, aku pandai memilih makanan kok. Dadah bunda”
“daaahh, hati-hati di jalan sayang”
***
Hari pertama masuk sekolah, Aura mendapatkan teman akrab, namanya Widia. Dia selalu memanggilnya dengan sebutan Rara, katanya sih biar beda sama orang lain. Aura diajarkan bahasa sunda, apabila rumah sedang sepi Aura pasti mengajak Widia untuk menginap dan menemaninya di rumah.  Widia selalu cerewet jika Aura males makan, males ngerjain pr, mainin handphone terus. Dan yang paling Widia suka itu kalau Aura lagi main gitar, piano, biola, dan alat musik lainnya. Menurut Aura, Widia adalah sahabat yang paling perfect dalam hidupnya.
***
Tak terasa genap dua tahun kepindahannya dari Jakarta, Aura merasakan kasih sayang yang tulus dari seorang sahabat. Sahabat yang selalu ada untuknya, sahabat yang selalu memegang pundak Aura dan tidak pernah melepaskannya ketika Aura merasa lelah untuk berjuang menjalani hidup ini, Widia juga yang mengajari Aura arti sahabat yang lebih dari sekedar materi. Aura banyak belajar arti hidup dengan sahabatnya itu. Tapi akhir-akhir ini dia sering tidak sekolah bilangnya sih izin, acara keluarga, neneknya sakit, dll. Sebagai sahabat yang baik, Aura selalu mengerti dengan keadaannya.
Seperti hari-hari kemarin Aura berangkat sekolah sendiri, tapi hari ini ada suatu hal yang membuat hatinya bahagia. Ternyata matahari hati Aura hadir didepannya. Widia masuk sekolah pantas saja cuaca sangat cerah secerah hatinya.
“widiaa, aku kangen banget sama kamu. Kamu kemana aja sih?” Tanya Aura
“iya Rara, aku kangen kamu juga. Hmm, aku gak kemana-mana hanya saja ada acara keluarga kemarin.” Jawab Widia. “oh iya ra, aku mau nunjukkin sesuatu sama kamu. Kamu mau tau gak?” tawar sahabat Aura.
“apa itu? Mau tau dong” jawab Aura
“taraaaa…. Ini adalah formulir pendaftaran ajang bakat menyanyi, kamu harus ikut yah.”
“hmm, kalau loloskan harus pisah sama kamu. Dan aku gak mau hal itu terjadi.”
“kamu itu punya bakat ra, dan bakat itu harus dikembangkan.”
“tapi aku gak mau pisah sama kamu, apalagi setiap ajang pasti tinggalnya di asrama”
“kan kita masih bisa ketemu ra, bikinlah orang tuamu bangga dan aku akan semakin bangga jika kamu mengikuti ajang ini.”
“oke. untukmu dan orang tuaku, aku akan mengikuti ajang ini”
“nah, gitu dong. Besok aku antar yah untuk audisinya, siapkan lagu yang paling keren buat audisi besok”
“baik bos”
***
Akhirnya Aura alias Tasya Aura Fadillah lolos seleksi diajang pencarian bakat itu, babak demi babak Aura lewati dan Widia pasti selalu ada  memberikan semangat dan dukungan untuk sahabat yang paling ia sayangi dan cintai.
     Minggu ini adalah minggu menuju grand final, tapi tidak ada kabar dari Widia. Semangat Aura mulai menurun, terkadang dia berfikir negative tentang sahabatnya itu “mungkin Widia melupakanku dan mempunyai teman baru. Tapi apakah widia sekejam itu? Entahlah hanya tuhan dan widia yang tau.” Keluhnya.
     Persahabat Aura dan Widia mulai merenggang. Ketika aku menghubunginya, dia tidak pernah merespon atau menghubungi balik. “Aku kangen kebersamaan itu, aku kangen canda tawanya, aku kangen kecerewetannya, dan aku kangen semua tentangnya.” Celoteh Aura di kamar asrama ajang pencarian bakat. Aura tidak memperdulikan latihannya saat ini, yang dia mau hanya bertemu dengan Widia. Tak terasa air mata jatuh dan berjalan diatas pipi yang lembut, sambil memandangi foto narsis mereka Aura terus saja menagis sejadi-jadinya.
“hai sobat, kamu tau gak? Minggu ini aku nyanyiin lagu tentang sahabat. Dan lagu itu aku nyanyiin buat kamu :’( Wid, sebenarnya kamu kemana sih? Kok kita jadi lost contact gini? Kenapa kamu gak ngabarin aku? Besok kamu harus nonton yah dan kamu juga harus mendengarkan lagu yang aku nyanyikan J please red and reply my message J love you Jkata-kata itu yang Aura kirimkan untuk Widia, dia sangat berharap kali ini Widia membalas pesan yang ia kirimkan.
Dreettt…. Dreetttt.. Dreettt.. getaran dahsyat dari handphone Aura, betapa senangnya ia tatkala sahabatnya membalas pesan yang Aura kirimkan.
“hai juga ra, oh yah kamu kan menyanyikan lagu untukku ? makasih sebelumnya, tapi aku minta kamu jangan pernah hubungi aku. Dan kamu tahu, sebenarnya aku lelah menghadapi sikafmu yang kekanak-kanakan. Harusnya kamu sadar ra, kamu itu sudah besar. Anggap saja kita  gak pernah kenal, anggap saja dua tahun kebelakang itu semuanya adalah mimpi kamu dan aku. Tetap semangat untuk perform besok, jika yang kamu bilang lagu itu buatku, aku ingin kamu menampilkan lagu itu harus dengan perfect. Kamu harus berjanji, jangan pernah hiraukan aku. Aku ingatkan kembali kepadamu JANGAN PERNAH KAMU MENCOBA UNTUK MENGHUBUNGIKU.”
Pesan yang Widia kirimkan membuatAura kaget, kecewa, menangis, dan merasa tidak mengerti dengan sifat Widia. Dengan penuh tegar, Aura membalas pesan itu. “maksud kamu apa Wid? Kalau kamu punya masalah, please cerita. Kalau aku punya salah atau membuatmu kecewa dan sedih tolong maafin aku dan beri penjelasan tentang semua ini. Apa dari dulu kamu hanya pura-pura baik sama aku? Aku pasti akan menampilkan yang terbaik untukkmu, tapi please jawab pesan ini :’( AKU SAYANG KAMU WID, DAN AKU TIDAK AKAN PERNAH UNTUK BERHENTI MENGHUBUNGIMU SEBELUM KAMU MENJELASAN SEMUA ITU !!!  CAMKAN ITU WID Aura sangat tidak mengerti dengan sifat Widia yang mendadak aneh seperti itu. “kenapa disaat aku merasakan indahnya persahabatan, semuanya berakhir seperti ini? KENAPA TUHAN? KENAPA? Aku mohon jika persahabatanku dengan Widia adalah mimpi, jangan pernah bangunkan aku dari mimpi ini. Jika persahabatanku adalah khayalan, please jangan ada orang yang menggangu lamunanku. Aaaaaaa, kenapa ini tuhan ??? kenapaaaaa????” Aura menangis sejadi-jadinya, melempar boneka kado ulang tahun yang diberikan Widia pada sweet seventeen, teriak-teriak seperti orang gila.
Tanpa Aura tahu, Widia sudah mengidap penyakit yang sangat kronis dari sejak SD, tapi Widia tidak mau melihat sahabat satu-satunya sedih. Sebenarnya Widia tidak sekolah itu, dia selalu menjalankan kemo terapinya. Dan pesan yang tadi Widia kirimkan bermaksud untuk membuat Aura tidak merasa bersedih saat kepergiannya nanti. Sebenarnya Widia ingin sekali menghadiri dan menyaksikan secara langsung penampilan sahabatnya yang akan memenangkan ajang pencarian bakat ini. Sayang sekali keinginan widia tidak bisa terwujud, dia hanya bisa melihat sahabatnya dari televisi.

***
Esok harinya tepat dua jam sebelum acara grand final dimulai, keluarga Widia menelpon dan memberi tahu Aura bahwa Widia masuk Rumah Sakit. Jleb.. dada Aura mulai sakit mendengar kabar itu.. brukkk, handphone yang digenggamnya terjatuh. Walaupun sikap Widia kemarin aneh, tapi Aura tetap sayang dan care kepada sahabat satu-satunya itu. Cobaan berat yang dihadapi Aura saat akan tampil membutnya menangis tersedu sedan. Jika dia tidak mempunyai tanggung jawab ini, ingin sekali dia berlari dan berada disamping sahabatnya itu. Namun Aura sudah terlanjur janji untuk menampilkan yang terbaik dan membawa kemenangan ini.
Acara dimulai, Aura adalah peserta penampilan terakhir. Jadi dia bisa sedikit meredakan tangisannya.
Inilah penampilan peserta terakhir kita AURAAAAAA dari Bandung ….. (terdengar suara teriakan dari para penggemar dan tepuk tangan yang sangat meriah dari seluruh audiens)
“Lagu ini saya nyanyikan untuk sahabat yang paling saya sayangi WIDIA”
Berjanjilah wahai sahabatku..
Bila kau tinggalkan aku, tetaplah tersenyum.
Meski hati sedih dan menangis
Ku ingin kau tetap tabah, menghadapinya
Bila kau harus pergi
Tuk meninggalkan diriku, jangan lupakan aku
Semoga..
Dirimu disana kan baik-baik saja, untuk selamanya
Disini akukan selau rindukan dirimu
Wahai sahabatku….

Semua juri memberikan standing uploas untuk penampilan Aura, dan diakhir nyanyiannya Aura spontan mengungkapkan isi hatinya yang selama ini terpendam.
“halo Widia, cepat sembuh yah. Jangan pernah tinggalin aku. Aku sayang kamu widia, dan kamu harus tau bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang mengajariku arti persahabatan. Aku tidak mau kehilangan orang-orang yang aku sayangi. Pleaseeee tetap bertahan untukku. Aku selalu membanggakanmu, dan kamupun selalu menyanjungku, Aku dan kamu darah abadi, demi bermain bersama, kita selalu menduakan segalanya. Kita tidak pernah memikirkan akhir perjalanan ini, dan aku mau kamu jangan pernah akhiri perjalanan persahabatan kita. Ingatkah kamu?  Kita berbeda untuk saling mengisi segala kekurangan kita, tiada bukit yang terlalu tinggi untuk kita daki, dan tidak ada laut yang terlalu dalam untuk diselami, jika kita bersama kita pasti bisa lewati itu semua. Ingatkah kamu perkataan itu? Itu yang selalu kamu ucapkan kepadaku saat aku benar-benar terjatuh dan putus asa. Sekarang aku ingatkan kembali perkataan yang pernah kamu ucapkan tempo dulu. Segala kebaikkan yang pernah kamu lakukan, tak akan terhapus oleh kepahitan. Widia, tetaplah bertahan untukku”
***
Keputusaan juri adalah TASYA AURA FADILLAH menjadi THE WINNER dari ajang pencarian bakat tersebut. Kemenangan itu, Aura persembahkan untuk sahabat tersayangnya Widia. Tidak lama dari pengumuman kejuaraan itu, Aura mendapat kabar dari keluarga Widia bahwa sanya Widia pergi dan tidak akan pernah kembali.
Betapa terpukulnya hati Aura, disaat dia akan menunjukkan kemenangan yang paling sahabatnya inginkan ternyata sahabat tercintanya meninggalkan Aura untuk selamaya.
Aura terus menangis di depan nisan sahabatnya itu, sambil memeluk nisan dan piala yang sangat diinginkan oleh widia untuk kemenangan Aura. “wid, lihatlah piala ini! Bukankah ini yang kamu inginkan? Ayo buka matamu dan lihat piala ini. Ini kemengan kita wid. Ayo buka matamuuuuu!!! Kamu degar akukan? Ayo buka matamu widiaaaa. Jangan pernah tinggalin aku..” kata widia sambil terus menangis di depan nisan sahabatnya itu.
“kak, ini ada surat dari kak Widia. Dia menulis surat ini sebelum kepergiannya, dan juga memintaku untuk memberikan surat ini kepada sahabat yang paling kak Widia sayangi. Oh iya kak, kak Widia banyak cerita tentang kakak. Dan dia sangat mengagumi kakak, katanya kakak adalah harta yang paling berharga dalam hidupnya setelah Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Orang Tua. Dan di kamarnya kak Widia banyak sekali foto-foto kalian berdua. Yaudah kak, aku harus pulang. Tetap tabah.” Ucap seorang wanita yang umurnya lebih muda dari Aura, dia adalah Indah sepupunya Widia.
Surat berlatar putih suci dan terdapat lukisan kecil dari wajah mereka.
Halo Aura, ketika kamu membaca surat ini mungkin aku sudah tidak ada disampingmu. Tapi percayalah hatiku selalu ada didalam hatimu. Tetap tersenyum, hadapi dunia ini dengan canda tawa. Jangan pernah tangisi aku, karena yang aku ingin kamu selalu tersenyum walau dunia kita sudah berbeda. Kamu pasti menang yang? Soalnya tadi penampilanmu keren banget, terimakasih Rara lagu yang kamu nyanyikan untukku tadi. Terimakasih, kamu telah mengabulkan keinginanku untuk menjadi THE WINNER. Aku sangat terharu dan bangga memiliki sahabat sepertimu. Seperti lagu yang kamu nyanyikan tadi, aku rubah liriknya yah. Bilaku tinggalkan kamu tetaplah tersenyum. Meski hati sedih dan menangis, aku ingin kau tetap tabah mengahadapinya. Sekarang aku tidak bersamamu, tapi aku akan selalu menemani langkahmu, jangan pernah lupakan aku. Aku titip persahabatan kita, dan aku percayakan persahabatan ini padamu. Kamu adalah sahabat terbaikku, sahabat sejatiku, sahabat sehidup sematiku, dan sahabat yang sangat berarti dalam hidup. Aku menyayangi kemarin, sekarang, besok, dan sampai tuhan mengambil nyawaku. Aku minta maaf dengan sikafku kemarin, itu semata-mata untuk membuat tidak bersedih saat kepergianku. Tak pernah aku niati untuk meluakai dan meninggalkanmu sahabatku. Tetap jadi orang kebanggaanku, keep smile Rara J love youJ
Banyak air ketulusan yang keluar dari mata Rara, membaca surat itu dia semakin merasa tidak percaya bahwa Widia telah meninggalkannya. “betapa bodohnya aku tidak menemanimu saat kamu benar-benar terjatuh. Kamu selalu ada untukku, tapi aku? Aku hanya sahabat yang tidak pantas kamu banggakan Wid! Aku hanyalah orang bodoh yang tidak menemani detik-detik terakhir  sahabatnya sendiri. Aaaaaa, bodoh sekali aku!! Kenapa kamu gak jujur sih Wid? Tapi aku berjanji akan selalu tersenyum untukmu. Seperti kamu bilang bahwa kamu akan selalu menemani setiap langkahku, dan aku senang itu. Widia kamu adalah warna dalam hidupku, dan aku bangga mempunyai sahabat berhati malaikat sepertimu. Aku menyayangimu kemarin, sekarang, besok, dan sampai aku mati. Love you so much. Kamu terindah dan akan selalu menjadi yang paling terindah J dan nama Rara adalah nama paling indah yang kamu berikan untukku“
***
Setiap tanggal 8 dimana tanggal itu penuh sejarah. Tanggal pertama kalinya mereka bertemu. Arti angka 8 bagi mereka adalah angka yang garisnya tidak akan ada putusnya dan angka 8 adalah angka abadi menurut keduannya, seperti halnya persahabatan tulus mereka. Aura selalu pergi untuk nadran kemakam sahabatnya setiap tanggal tersebut dan membawakan bunga mawar putih kesukaan Widia. Aura juga selalu banyak cerita didepan makam Widia. “Widia, aku sangat merindukan dirimu” kalimat itu yang selalu Aura ucapkan setelah menyelesaikan nadrannya.




__TAMAT__


 *dilindungi hak cipta :)

Selasa, 25 November 2014

akuntansi 3 #smkn 1 ciamis

sambil ngerjain tugas, narsis dulu :D with Anggi, Marisa, Dwi, Iis dan Iswanti :)




Senin, 24 November 2014

11 AKUNTANSI 3 - SMKN 1 CIAMIS

cieeee, yang pada megang piala kemenangan :D :D swiittttt swwiiiwwww :D wkwkwk 11 accounthing 3 SMKN 1 CIAMIS





ACCOUNTHING 3 IS THE WINNER :)

congratulation for accounthing 3 yang jadi the winner Hikking Rally yang ke-14.
usaha, kerjasama, dan tekad yang kuat membuahkan hasil yang nikmat pula. walaupu sakit kakinya sampai 1 minggu :) :) Anggi, Ai, Rika, Marisa, Nudiya, Alfiyah, Ratih, dan Devi ;)
tunjukan pada mereka bahwa 11 AKUNTANSI 3 BISA !!!!